Sunday, September 29, 2019

Interoperability

Interoperability adalah kemampuan dua atau lebih sistem, aplikasi atau komponen sistem untuk bertukar data dan memproses data, mempersatukan berbagai sistem komputer agar dapat bekerja sama dan saling  berkomunikasai dengan baik. Antara client dan server sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk menyedikan layanan dalam bentuk inormasi kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut mulaluia layanan service yang disediakan oleh suatu sistem yang menyedisediakan oleh suatu sistem yang menesdikan web cervice.


Penerapan interoperability


Dibawah ini adalah beberapa contoh penerapan interoperability

1. Client Server
web broser sebagai client bisa membuka halaman web yang disediakan oleh server dengan menggunakan doamain neme server or IP.

2. Software service
Didesain untuk kebutuhan pertukaran data atau memperluas fungsionalitas dari masing-masing aplikasi atau sistem, contoh aplikasi fintech bisa bertukar data customer dengan aplikasi transportasi online.

3. Device
Mouse dan keywboard bisa digunakan untuk mengontrol PC


4. Infrastruktur
Dua atau lebih network router bisa digunakan untuk meningkatkan kecepatan internet


Software Interoperability
Software interoperability memungkinkan dua atau lebih perangkat lunak bisa saling berkomunikasi untuk saling bertukar dan memproses data  meskipun di kembangkan oleh vendor yang berbeda, menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda dalam pembuatant dan dijalankan di platform yang berbeda. Sebagai contohnya  adalah aplikasi social media yang bisa digunakan di perangkat smartphone berbasis android, IOS, atau pun lewat web browser.

Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan software interoperability dalam pertukaran dan pemrosesan data dalam menjalankan bisnisnya, agar dapat mengoptimalkan pekerjaannya di era digital saat ini.
Hal ini dilakukan karena software interoperability ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
  • Memfasilitasi berbagi pengetahuan lintas disiplin ilmu dan lintas organisasi
  • Meningkatkan proses alur kerja organisasi
  • Menghilangkan redudansi dan duplikat data generator
  • Menghindari penulisan code yang sama untuk men-generate data
  • Menjamin kemudahan pengembangan aplikasi yang berkelanjutan
Selain kelebihannya namun ada pula kekurangannya pada software interoperability berikut adalah kekurangannya :
  • harus selalu terkoneksi dengan internet 
  • dari segi keamanan belum terjamin 

Interoperability Level


Dibawah ini adalah abstraksi dari tingkatan interoperability ;

1. Physical Interoperability
Penggunaan floppy disk, compact disk and flash drive adalah beberapa contoh yang memanfaatkan physical interoperability

2. Data-level Interoperability
Data level memungkinkan adanya pertukaran data antar software yang tidak terikat dengan bahasa pemrograman dan platform yang digunakan. Saat ini banyak software yang menyediakan API untuk mengimplementasikan interoperability pada lingkungan jaringan komputer.

3. Specification-level Interoperability
Specification level menghandle perbedaan knowledge representation dengan abstraksi data type. Sebagai contoh tabel yang terdiri dari kolom dan baris dapat diwakili dengan menggunakan array atau list dalam bahasa pemrograman.

4. Semantic Interoperability
Semantic interoperability adalah adalah kemampuan sistem komputer untuk bertukar data dengan makna yang jelas. Ini merupakan salah satu syarat bagi sistem untuk meng-enable machine computable logic, penarikan kesimpulan dan penemuan pengetahuan antar sistem informasi.


Arsitektur Interoperability

perkembangan arsitektur software interoperability mengalami perkembangan yang begitu pesat. Dibawah ini adalah beberapa arsitektur yang digunakan dalam software interoperability :
  •      Network Protocols
  •      Client-Server systems
  •      Application Design
  •      Software Components
  •      Code reuse
  •      Legacy software
  •      Middleware
  •      Ontologies
  •      Network-application Interoperability

   Arsitektur Client-Serve

             Ketika jaringan komputer pertama kali ditemukan dan diimplementasikan, komputer masih digunakan sebagai sebuah workstation, sementara jaringan komputer hanya digunakan sebagai media komunikasi bagi workstation supaya dapat mengakses resource dari jarak jauh, sedangkan semua fungsi komputasi dilakukan di workstation itu sendiri melalui sebuah aplikasi. Penemuan dan penerapan arsitektur Client-Server telah memindahkan fungsi komputasi dari aplikasi ke jaringan, serta Metodologi server clustering mengubah model komputasi menjadi model jaringan.

Perkembangan dalam arsitektur client-server ini memiliki dua dampak yang signifikan untuk software interoperability:
1. Pertama, execution model dari fungsi komputasi bisa di partisi atau disebar untuk performa yang lebih baik berdasarkan hardware yang digunakan.
2. Kedua, software modul dapat difokuskan untuk bisa berjalan di salah satu platform server atau Operating System tertentu tanpa mengalami masalah runtime karena harus berintegrasi dengan beberapa platform.







No comments:

Post a Comment

Architecture Microservices

  Microservice merupakan pengembangan dari Monolitik Arsitektur. Microservice ini merupakan kumpulan proses independen dan kecil yang ...